الحمد لله
الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق. ليظهره على الدين كله ولو كره المشركون. أشهد
أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ، اللهم صل وسلم
على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أجمعين، أما بعد. فياعباد الله أوصيكم وإياي
بتقوى الله فقد فاز المتقون. قال الله تعالى في القرأن العظيم: يا أيها الذين آمنوا اتقو الله حق تقاته و لا تموتن إلا
و أنتم مسلمون.
Jama’ah.Jum’at.Rohimakumullah
” Bumi yang kita tempati adalah planet yang selalu berputar, ada siang dan ada malam. Roda kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti. Kadang naik kadang turun. Ada suka ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadangkala dipuji tapi pada suatu saat kita dicaci. Jangan harapkan ada keabadian perjalanan hidup. Oleh sebab itu, agar tidak terombang-ambing dan tetap tegar dalam menghadapi segala kemungkinan tantangan hidup kita harus memiliki pegangan dan amalan dalam hidup. Setidaknya ada 3 macam amalan yang sangat baik untuk tetap kita jaga. Tiga amalan baik tersebut adalah :
” Bumi yang kita tempati adalah planet yang selalu berputar, ada siang dan ada malam. Roda kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti. Kadang naik kadang turun. Ada suka ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadangkala dipuji tapi pada suatu saat kita dicaci. Jangan harapkan ada keabadian perjalanan hidup. Oleh sebab itu, agar tidak terombang-ambing dan tetap tegar dalam menghadapi segala kemungkinan tantangan hidup kita harus memiliki pegangan dan amalan dalam hidup. Setidaknya ada 3 macam amalan yang sangat baik untuk tetap kita jaga. Tiga amalan baik tersebut adalah :
Istiqomah.
yaitu kokoh dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah. Begitu pentingnya
istiqomah ini sampai Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam berpesan kepada
seseorang seperti dalam Al-Hadits yang artinya: “Dari Abi Sufyan bin Abdullah
Radhiallaahu anhu berkata: Aku telah berkata, “Wahai Rasulullah katakanlah
kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu bertanya kepada orang lain
selain engkau. Nabi menjawab, ‘Katakanlah aku telah beriman kepada Allah
kemudian beristiqamahlah’.” (HR. Muslim). Orang yang istiqamah selalu kokoh
dalam aqidah dan tidak goyang keimanan bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun
dihadapkan pada persoalan hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau
tebal, tetap memperhatikan haram halal, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti,
sekalipun ia memiliki fasilitas kenikmatan, ia tidak tergoda melakukan
kemaksiatan. Orang seperti itulah yang dipuji Allah Subhannahu wa Ta'ala dalam
Al-Qur-an surat Fushshilat ayat 30:
¨bÎ)
úïÏ%©!$#
(#qä9$s%
$oY/u
ª!$#
§NèO
(#qßJ»s)tFó$#
ãA¨t\tGs?
ÞOÎgøn=tæ
èpx6Í´¯»n=yJø9$#
wr&
(#qèù$srB
wur
(#qçRtøtrB
(#rãϱ÷0r&ur
Ïp¨Ypgø:$$Î/
ÓÉL©9$#
óOçFZä.
crßtãqè?
ÇÌÉÈ
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka
(dengan mengatahkan): “Janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa
sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.”
(Qs. Fushshilat: 30)
Ketika kita ingin berjalan di jalan yang
lurus dan memenuhi tuntutan istiqomah, terkadang kita tergelincir dan tidak
bisa istiqomah secara utuh. Harus disadari, bahwa
iman keyakinan kita terhadap Allah SWT sangat mudah berubah, kadang naik,
kadang turun. Penyebabnya antara lain, karena suasana hati dan pikiran kita yang
berubah-ubah serta bisa juga karena aktifitas duniawi kita yang menyebabkan
kita kelelahan, hingga tidak jarang mengakibatkan kita kurang bisa merasakan
khusu’ dalam ibadah dan kurang bisa merasakan getaran dalam beramal ibadah yang
kita lakukan. Tidak ada seorangpun yang berani menjamin bahwa kita masih dalam
keadaan beriman kepada Allah dimasa yang akan datang. Maka dari itu sangat
penting bagi seorang Muslim untuk tetap menjaga keimanannya dan istiqomah dalam
beragama.
Jama’ah.Jum’at.Rohimakumullah
Amalan yang sangat baik untuk tetap kita jaga yang kedua adalah Shalat Istikharah, yaitu selalu mohon petunjuk Allah dalam setiap langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. Maka seorang muslim yang benar, selalu berfikir berkali-kali sebelum melakukan tindakan atau mengucapkan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada Allah. Nabi Shalallaahu alaihi wasalam pernah bersabda:
Amalan yang sangat baik untuk tetap kita jaga yang kedua adalah Shalat Istikharah, yaitu selalu mohon petunjuk Allah dalam setiap langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. Maka seorang muslim yang benar, selalu berfikir berkali-kali sebelum melakukan tindakan atau mengucapkan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada Allah. Nabi Shalallaahu alaihi wasalam pernah bersabda:
من
كان يؤمن با لله واليوم الآخرفايقل خيرااوليصمت
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah”. (HR. Al-Bukhari).
Orang
bijak berkata “ (berfikirlah hari ini dan bicaralah esok hari). Kalau ucapan
itu tidak baik apalagi sampai menyakitkan orang lain maka tahanlah, jangan
diucapkan, sekalipun menahan ucapan tersebut terasa sakit. Tapi ucapan itu
benar dan baik maka katakanlah jangan ditahan sebab lidah kita menjadi lemas
untuk bisa meneriakkan kebenaran dan keadilan serta menegakkan amar ma’ruf nahi
munkar. Mengenai kebebasan ini, malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi
Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam untuk memberikan rambu-rambu kehidupan,
beliau bersabda: Yang artinya:
”Jibril
telah datang kepadaku dan berkata: Hai Muhammad hiduplah sesukamu, tapi
sesungguhnya engkau suatu saat akan mati, cintailah apa yang engkau sukai tapi
engkau suatu saat pasti berpisah juga dan lakukanlah apa yang engkau inginkan
sesungguhnya semua itu ada balasannya”. (HR.Baihaqi dari Jabir)
Sabda
Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ini semakin penting untuk diresapi ketika
akhir-akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara tanpa logika dan
data yang benar dan bertindak sekehendakya tanpa mengindahkan etika agama .
Para pakar barangkali untuk saat-saat ini, lebih bijaksana untuk banyak
mendengar daripada berbicara yang kadang-kadang justru membingungkan
masyarakat. Kita memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar
kita benar-benar bertindak secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di
kemudian hari. Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam bersabda: Artinya:
“Tidak
akan rugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah
dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat”. (HR. Thabrani dari Anas) /
Jama’ah.Jum’at.Rohimakumullah
Amalan yang sangat baik untuk tetap kita jaga yang kedua adalah Istighfar, yaitu selalu instropeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah Rabbul Izati. Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan sebagai sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Oleh karena ia harus diobati. Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir-akhir ini yang diakibatkan kesalahan kita sendiri. Saatnya kita instropeksi masa lalu, memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan penuh keridloanNya. Dalam persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita disebabkan karena kemalasan kita, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Kita tidak boleh menjadi umat pemalas. Malas adalah bagian dari musuh kita. Jika kesulitan ekonomi tersebut, karena kita kurang bisa melakukan terobosan-terobosan yang produktif, maka kreatifitas dan etos kerja umat yang harus kita tumbuhkan. Akan tetapi adakalanya kehidupan sosial ekonomi sebuah bangsa mengalami kesulitan. Kesulitan itu disebabkan karena dosa-dosa masa lalu yang menumpuk yang belum bertaubat darinya secara massal. Jika itu penyebabnya, maka obat satu-satunya adalah beristighfar dan bertobat. Allah berfirman yang mengisahkan seruan Nabi Hud AS., kepada kaumnya:
Amalan yang sangat baik untuk tetap kita jaga yang kedua adalah Istighfar, yaitu selalu instropeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah Rabbul Izati. Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan sebagai sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Oleh karena ia harus diobati. Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir-akhir ini yang diakibatkan kesalahan kita sendiri. Saatnya kita instropeksi masa lalu, memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan penuh keridloanNya. Dalam persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita disebabkan karena kemalasan kita, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Kita tidak boleh menjadi umat pemalas. Malas adalah bagian dari musuh kita. Jika kesulitan ekonomi tersebut, karena kita kurang bisa melakukan terobosan-terobosan yang produktif, maka kreatifitas dan etos kerja umat yang harus kita tumbuhkan. Akan tetapi adakalanya kehidupan sosial ekonomi sebuah bangsa mengalami kesulitan. Kesulitan itu disebabkan karena dosa-dosa masa lalu yang menumpuk yang belum bertaubat darinya secara massal. Jika itu penyebabnya, maka obat satu-satunya adalah beristighfar dan bertobat. Allah berfirman yang mengisahkan seruan Nabi Hud AS., kepada kaumnya:
ÏQöqs)»tur (#rãÏÿøótFó$# öNä3/u ¢OèO (#þqç/qè? Ïmøs9Î) È@Åöã uä!$yJ¡¡9$# Nà6øn=tæ #Y#uôÏiB öNà2÷Ìtur ¸o§qè% 4n<Î) öNä3Ï?§qè% wur (#öq©9uqtGs? úüÏBÌøgèC ÇÎËÈ
Dan (Dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah
ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya dia menurunkan hujan
yang sangat deras atasmu, dan dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu,
dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS. Hud:52).
Hadirin Jamaah Jjum’at yang di Rahmati Allah. Sekali lagi, tiada kehidupan
yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar kita tetap tegar dan selamat dalam
berbagai gelombang kehidupan, tidak bisa tidak kita harus memiliki dan
melakukan TIGA IS di atas yaitu Istiqomah, Istikharah dan Istighfar. Mudah-mudahan
Allah memberi kekuatan dan memjaga kita dan kaum Muslimin untuk menatap masa
depan dengan keimanan dan rahmatNya yang melimpah. Amin ya robbal a’lamin
$ygr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qãè2ö$# (#rßàfó$#ur (#rßç6ôã$#ur öNä3/u (#qè=yèøù$#ur uöyø9$# öNà6¯=yès9 cqßsÎ=øÿè?
بارك الله لي ولكم فى
القرأن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم، أقول قولي هذا
وأستغفرالله العظيم لي ولكم ، ولوالديّ ولوالديكم ولسائر المسلمين والمسلمات
والمؤمنين والمؤمنات، فاستغفروه إنه هو الغفورالرحيم
اَلْحَمْدُللهِ
وَكَفٰى وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىٰ النَّبِيِّ اْلمُصْطَفٰى وَعَلىٰ اٰلِهِ
وَصَحْبِهِ اَهْلِ الصِّدْقِ وَاْلوَفىٰ. أَشْهَدُاَنْ لاَاِلٰهَ اِلاَّالله
ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللّٰهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِهِ
وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًاكَثِيْرًا. (أَمَّا بَعْدُ) فَيَا
عِبَادَاللهِ. إِتَّقُوْاالله َحَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَاَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ تَعَالىٰ صَلىَّ عَلىٰ نَبِيِّهِ
قَدِيْمًا. فَقَالَ تَعَالىٰ اِنَّ الله َوَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىٰ
النَّبِى يَااَيُّهَاالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىٰ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعلىٰ اٰلِ
سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىٰ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىٰ اٰلِ
سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فىِالْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ
وَاْلمُؤْمِنَاتِ َاْلأَحْيَاءِمِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَاقَاضِيَ اْلحْاَجَاتِ. رَبَّنَااغْفِرْلَنَا
وَلإِخْوَانِنَاالَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فىِ
قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُفٌ رَحِيْمٌ. رَبَّنَا
اٰتِنَا فىِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفىِ اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ. عِبَادَاللهِ, إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ
وَإِيْتَاءِ ذِلْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ اْلفَخْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ.
DIKUTIP DARI
BERBAGAI SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar