Kamis, 18 Desember 2014

AKRAB DENGAN ALQURAN

اكرب دغن القرآن
الحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق. ليظهره على الدين كله ولو كره المشركون. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ، اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أجمعين، أما بعد.
فياعباد الله أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون. قال الله تعالى في القرأن العظيم:
$O!9# ÇÊÈ   y7Ï9ºsŒ Ü=»tGÅ6ø9$# Ÿw |=÷ƒu ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`ŠÉ)­FßJù=Ïj9 ÇËÈ
  Ma’asyiral muslimin sidang jum’at Rahimakumullah.
Seorang muslim yang baik akan senantiasa akrab dengan Alquran dan menggali nilai-nilai luhur yang ada di dalamnya. Rasulullah SAW memberikan jaminan istimewa bagi orang yang belajar Alquran dan yang menebarkan isi dan kandungannya. Interaksi kita dengan Alquran akan terasa nikmat apabila kita saat tilawah seakan-akan wahyu yang ada di dalamnya sedang diturunkan kepada kita. Interaksi kita dengan Alquran akan terasa lezat jika kita membayangkan pada saat membaca Alquran laksana kita sedang membaca di hadapan Sang Nabi Agung Rosulullah SAW. Interaksi terhadap Alquran akan menjadi indah apabila kita semua yakin bahwa Alquran akan mengubah nasib kita apabila menjalankannya dengan sebaik baiknya. Alquran yang mulia akan memberi syafaat bagi kita di akhirat kelak dan menjadi teman ketika kita berada dialam kubur. Tugas kita terhadap Alquran adalah membacanya, memahami dan mengamalkannya. Selanjutnya mengajarkan dan menebarkan nilai nilainya kepada manusia lainnya. Tujuannya agar kita semua menjadi sebaik-baiknya umat.
«خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ»رواه البخرى
Sebaik baik manusia diantara kalian adalah orang yang belajar Alquran kemudian mengajarkannya.”
             Alquran adalah kitab suci yang menghidupkan hati, menyegarkan jiwa, dan menjernihkan pikiran. Dia adalah obat hati yang paling mujarab. Mereka yang berinteraksi secara baik dengan Alquran akan merasakan kesejukan nilai yang dipancarkannya. Sementara orang yang jauh dari Alquran akan merasakan kegersangan jiwa dan tumpulnya mata hatinya. Hati orang yang tidak pernah tersentuh dengan sejuknya nilai Alquran, akan menjadi kerontang dan akan mengalami pembusukan. Hati yang jauh dari Alquran akan menjauh dari kebaikan. Dan selanjutnya, dia akan terus merapat pada kejahatan. Rasulullah SAW mengibaratkan, rumah yang kosong dari indahnya bacaan ayat-ayat Alquran, laksana rumah yang rapuh dan mudah tumbang. Hati yang kosong dari ayat-ayat Alquran akan mengalami kegundahan dan keresahan permanen, karena dia kehilangan salah satu nutrisi spiritualnya. Singkat kata apapun profesi kita, bagaimanapun situasi dan kondisi kita mestilah akrab dengan Alquran, dengan demikian kita pasti selamat.baik.didunia.mapun.diakhirat.

إِنَّ هَذَا الْقُرْءَانَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (TQS. Al-Isra [17]: 9)
Ada empat macam cara interaksi dengan Al Qur’an diantaranya adalah :
Tilawah (membacanya).
Keutamaan membaca Al-Qur’an dalam shalat. Dari ‘Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah SAW bersabda: “Sukakah kamu, bila kamu pulang kerumahmu lantas kamu mendapati tiga ekor unta yang sedang hamil dan gemuk-gemuk?” Jawab kami, “Tentu, ya, Rasulullah!” Sabda beliau, “Membaca tiga ayat dalam shalat lebih bagus nilainya dari ketiga unta hamil itu.” (Shahih Muslim:)
Hifzh (menghafalnya).
Rasulullah bercerita : Pada malam aku diisra’kan, aku mendengar Allah berfirman : “Wahai Muhammad, suruhlah umatmu memuliakan tiga orang : orang tua, orang alim dan penghafal Al-Qur’an. Ya Muhammad, peringatkan mereka jangan sampai membuat marah orang-orang itu atau meremehkan mereka, karena sesungguhnya Aku sangat murka terhadap orang yang membuat mereka marah. Ya Muhammad, ahli Al-Qur’an adalah keluargaKu, Aku letakkan mereka ada di sisimu di dunia ini, sebagai penghormatan kepada penghuninya dan sekiranya Al-Qur’an itu tidak terpelihara dalam hati mereka, niscaya dunia dan seisinya ini telah binasa. Ya Muhammad, para penghafal Al-Qur’an tidak di siksa dan tidak dihisab pada hari kiamat. Ya Muhammad, apabila seorang penghafal Al-Qur’an meninggal dunia, maka ia ditangisi oleh seluruh langitKu, bumiKu dan para malaikatKu. Ya Muhammad, sesungguhnya surga itu rindu kepada tiga orang : Engkau sendiri, dua sahabatmu, Abu Bakar dan Umar ra. serta para penghafal Al-Qur’an” (Dari al-Mau’izhatul Hasanah). Demikianlah gambaran manusia yang dekat dengan Alquran.
Ma’asyiral muslimin sidang jum’at Rahimakumullah.
Meskipun kedudukan Al-Quran itu demikian tingginya dalam Islam, namun belum tentu orang yang mengaku dirinya Muslim mau memperhatikan kitab sucinya itu. Padahal tidak memperhatikan Al-Quran  bukan masalah kecil, namun merupakan masalah besar. Sehingga Nabi Muhammad SAW pun mengeluhkan akan ada diantara umatnya yang tidak memperhatikan Al-Quran; beliu berdo’a untuk ummatnya sampai menangis. Imam An-Nawawi dalam Syarah Shohih Muslim mengemukakan bahwa sikap Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam itu adalah merupakan kasih sayang yang sangat sempurna terhadap ummatnya dan perhatiannya terhadap kemaslahatan kita, dan konsennya terhadap urusan ummatnya. bahkan keluhan Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam itu langsung difirmankan oleh Allah Subhannahu wa Ta’ala:
tA$s%ur ãAqߧ9$# Éb>t»tƒ ¨bÎ) ÍGöqs% (#räsƒªB$# #x»yd tb#uäöà)ø9$# #YqàfôgtB ÇÌÉÈ  
“Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan". (Alfurqon 30).
Sikap tidak akrab dengan Al-Quran, membelakangi, berpaling dari ayat-ayat Allah itu sama sekali bukan kejahatan yang ringan dan mengeluhnya Nabi atas sikap kaumnya yang tak menghiraukan Al-Quran itu, bukan berarti menunjukan keputusasaan beliau. Namun, sikap kaum yang membelakangi Al-Quran itulah yang tak tahu diri. Terbukti, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam tidak dipersalahkan mengeluh seperti itu. Bahkan Allah sendiri mengecam keras terhadap orang-orang yang membelakangi Al-Quran atau berpaling dari Al-Quran, dengan firmanNya,
ô`tBur ÞOn=øßr& `£JÏB tÏj.èŒ ÏM»tƒ$t«Î/ ¾ÏmÎn/u uÚtôãr'sù $pk÷]tã zÓŤtRur $tB ôMtB£s% çn#ytƒ
“Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu Dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya?“(Alkahfi 57).
Ma’asyiral muslimin sidang jum’at Rahimakumullah.
Kita tahu, bahwa Allah memberikan tuntunan kepada manusia adalah demi kebahagiaan manusia itu sendiri di dunia dan akherat. Dan kita tahu, Allah adalah Ghofuur Rahiem, Maha kasih sayang yang amat sayang, hingga kepada umat Islam diberi petunjuk-petunjuk sangat lengkap, sampai model pakaian untuk muslimah, misalnya, itupun dengan sikap dan sifat kasih sayangNya Allah masih ‘sudi’ menunjuki, lewat Al-Quran. Maka pantas kalau Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wasallam mengeluh dengan sangat menyayangkan sikap sebagian umatnya yang berpaling dari Al-Quran, dan Allah pun menyebut kaum semacam itu sebagai terlalu zhalim. Dalam bahasa pergaulan manusia sehari-hari bisa disebut ‘disayangi tapi malah tak tahu diri’. Lebih-lebih kalau sampai berani mencari-cari alasan untuk membenarkan sikap berpalingnya itu. Sikap semacam itu lebih dahsyat lagi hingga Allah mengemukakan pertanyaan yang cukup dahsyat pula,
ö@è% šcqßJÏk=yèè?r& ©!$# öNà6ÏZƒÏÎ/ ª!$#ur ãNn=÷ètƒ $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# 4 ª!$#ur Èe@ä3Î/ >äóÓx« ÒOÎ=tã ÇÊÏÈ  
Katakanlah: "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu, Padahal Allah mengetahui apa yang di langit dan apa yang di bumi dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu?" (Alhujurat: 16).

Lima macam ciri-ciri orang yang membelakangi atau tidak ingin akrab dengan Al-Quran, menurut Ibnu Qoyim diantaranya adalah:
1. Berpaling dari mendengarkan dan mengimani Al-Quran
2. Berpaling dari mengkaji dan memahami artinya.
           Apakah kita termasuk golongan orang-orang yang membelakangi Al-Quran tersebut atau tidak. Termasuk penyokong, pendukung bahkan pelopor yang membelakangi Al-Quran atau tidak. Dan seberapa usaha kita untuk mengikis sikap membelakangi Al-Quran itu. Semuanya akan dinilai. Dan Al-Quran pun menjadi saksi di akherat nanti. Itulah yang perlu kita sadari sejak kini.
Akrab dengan Al-Quran akan menciptakan sebuah kebahagiaan yang tak terukur nilainya. Semakin dekat kita dengan Al-Quran, maka hakikatnya semakin dekat pula kita dengan Sang Penciptanya. Oleh karena itu, membiasakan diri untuk bersamanya mulai dari mendengarkan lantunan ayat demi ayat, membacanya dengan penuh penghayatan, hingga mempelajari isi kandungan tiap ayat, akan menjadikan diri ini semakin dekat dengan-Nya. Dan bersiaplah mendapatkan hidup yang lebih membahagiakan dan penuh berkah jika kita senantiasa dekat dengan Al-Quran. Semoga kita termasuk ke dalam golongan hamba-Nya yang mendapat syafaat di hari kiamat karena kedekatan dan kecintaan kita kepada Al-Quran.
Sebaliknya orang-orang yang mengkufurinya, menjauhi dan tidak memperdulikannya, maka dia akan mendapatkan kebalikannya. Akibat yang akan diderita oleh orang-orang yang menjauhi dan meninggalkan Al Qur’an, antara lain: kehidupan yang sempit, menjadi teman syaitan, dan rumah tangga akan ditimpa bala’ dan bencana
            Mudah-mudahan kita, keluarga kita, dan ummat Islam pada umumnya terhindar dari golongan orang-orang dzalim yang berpaling dari Al-Quran. Aamiin.
بارك الله لي ولكم فى القرأن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم، أقول قولي هذا وأستغفرالله العظيم لي ولكم ، ولوالديّ ولوالديكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

DARI BEBERAPA SUMBER


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KISI SOAL IPS SEMESTER GANJIL 2024-2025

 KELAS VII 1. Barang yang tersedia dalam jumlah berlimpah melebihi jumlah yang dibutuhkan masyarakat sehingga bisa didapatkan tanpa pengorba...