KEUTAMAAN IBADAH QURBAN
اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ
اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ،
اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ
أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا
قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا
شَدِيدًا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًامَّٰكِثِينَ
فِيهِ أَبَدًا
أَشْهَدُ أنْ لاَ إلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ هَذَا الرَّسُوْلِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ اجمعين أَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُصِيْكُمْ
وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ
اْلحَمْدُ
Jamaah shalat Idul Adha
rohimakumullah
Tanpa kita sadari Allah SWT
kembali mempertemukan kita di hari Idul Adha1443 H.. Idul
Adha merupakan ibadah sembelihan hewan kurban yang kita laksanakan sebagai
bentuk wujud rasa syukur kita kepada Allah yang telah memberikan nikmat yang
banyak kepada kita, yang diawali dengan salat dua rakaat yang baru saja selesai
kita kerjakan.
Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari raya penyembelihan.
Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim yaitu perintah untuk
menyembelih anak tunggalnya Ismail AS. Buah dari kesabaran dan ketabahan Nabi Ibrahim AS dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan,. Allah memberinya sebuah
anugerah, sebuah kehormatan “Khalilullah” (kekasih Allah). Mengingat kembali
tragedi penyembelihan yang tidak ada bandingannya dalam sejarah umat manusia
itu, Malaikat Jibril kagum, seraya mengucapkan “Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Allahu Akbar.” Nabi Ibrahim AS menjawab “Laailaha illahu Allahu Akbar.” Yang
kemudian disambung oleh Nabi Ismail AS “Allahu Akbar Walillahil Hamdu. Sebelum
perintah penyembelihan itu Dalam kitab “Misykatul Anwar” disebutkan bahwa konon, Nabi Ibrahim
memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta. Riwayat lain mengatakan, kekayaan Nabi Ibrahim mencapai
12.000 ekor ternak. Suatu jumlah yang menurut orang di zamannya adalah
tergolong milliuner. Ketika pada suatu hari, Ibrahim ditanya oleh seseorang
“milik siapa ternak sebanyak ini?” maka beliau menjawab: “Kepunyaan Allah, orang tersebut kemudian berkata “tapi kini masih milikku.” Nabi Ibrahim menjawab, Sewaktu-waktu
bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya. Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail,
niscaya akan aku serahkan juga.”
اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ
Jamaah shalat Idul Adha
rohimakumullah
Ibadah kurban juga mempunyai pengertian mendekatkan diri kepada Allah SWT, yang
berarti orang yang berkurban berusaha untuk Taqqarub kepada Allah SWT dan juga
Taqarrub kepada manusia, karena ibadah kurban mengandung makna hablun minallah
dan hablun minnaas. Hablun minallah berarti apapun yang kita korbankan harus didasari
dengan ikhlas hanya berharap ridha dari Allah swt.
لَن يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ
ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat
mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat
mencapainya.
Sedangkan hablun minannas berarti kita harus peduli dan berbuat
baik dengan sesama makhluk Allah SWT.
إِنْ أَحْسَنتُمْ
أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya
kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri.”
’Ibadah kurban mengajarkan agar kita senantiasa memperhatikan nasib
orang kecil. Orang kaya harus mengasihi orang yang lebih lemah. Hewan kurban
yang disembelih kemudian dibagikan kepada kaum dhuafa’, mengajarkan agar
orang-orang yang diberi keluasan rizqi oleh Allah tidak lupa diri. Hendaknya
senantiasa membagi kegembiraannya dengan orang-orang lemah disekitarnya. Dikisahkan
bahwa Mush’ab ibnu Sa’d ibnu Abi Waqqash menceritakan bahwa ayahnya, Sa’d
radhiallahu anhu merasa punya kelebihan/keutamaan dibandingkan dengan para
sahabat yang lain. Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu mengingatkan,
هَلْ تُنْصَرُوْنَ
وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ
“Tidakkah kalian ditolong terhadap
musuh-musuh kalian, dan tidakkah kalian diberi rezeki melainkan karena
orang-orang lemah dinatara kalian?” (HR. al-Bukhari).
اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ
Jamaah shalat Idul Adha
rohimakumullah
Jadi kesuksesan yang kita peroleh tidak lain ada jasa dari orang-orang
lemah. Maka janganlah pangkat, jabatan, kekayaan menjadikan kita angkuh, arogan
dan sombong lalu lalai dengan kaum lemah. Terutama dalam kondisi wabah pandemi saat ini,
banyak orang lemah semakin susah dan banyak orang miskin bertambah, maka kita
harus lebih peduli,
dan kepedulian kita tidak akan merusak kondisi kita atau membuat kita susah. Nabi shallallahu
alaihi wa sallam berkata kepada Bilal radhiallahu anhu,
أَنْفِقْ يَا
بِلَالُ، وَلاَ تَخْشَ مِنْ ذِيْ العَرْشِ إِقْلاَلاً
“Berinfaklah wahai Bilal! Jangan engkau
khawatir menjadi fakir dan tidak memiliki apa-apa dari Dzat Pemilik Arsy.”
(Syu’abul Iman).
Bahkan harta yang kita kurbankan pasti akan diganti oleh Allah
dengan yang lebih baik. Sebagaimana Nabi Ibrahim dengan ikhlas mengorbankan
putranya, lalu Allah SWT menggantinya dengan binatang yang luar biasa.
اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ
Jamaah shalat Idul Adha
rohimakumullah
Sebagai
penutup khotbah singkat ini, mari kita ambil pelajaran dari ibadah qurban ini
diantaranya adalah:
1.
Ibadah
yang paling utama pada hari raya Idul Adha adalah menyembelih hewan karena
Allah.
2.
Sebab pada
hari kiamat nanti, hewan itu akan mendatangi orang yang menyembelihnya dalam
keadaan utuh seperti di dunia, setiap anggota tubuhnya tidak ada yang kurang sedikit pun
dan semuanya akan menjadi nilai pahala bagi orang yang berkorban.
3.
Ibadah kurban
yang dilaksanakan pada hari raya Idul Adha sampai hari tasyrik, tiada lain
bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
4.
Disamping
itu, kurban juga berarti menghilangkan sikap egois, nafsu serakah dalam diri
seorang muslim.
Semoga
Allah SWT memberikan kekuatan dan pertolongan kepada kita agar kita menjadi
bagian dari orang yang menggerakkan kebaikan kepada sesama makhluk Allah SWT.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ
بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ
تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ،
اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ
أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ
أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ . اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَ إِلهَ
إِلاَّ هُوَ الرَّحْمننُ الرَّحِيْمُ، أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ رَحْمَةً
لِلْعَالَمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
رَسُوْلُ اللهِ
اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
ألِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ . فَيَا عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوا
اللهَ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
وَاتَّقُوا اللهَ مَااسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . اِنَّآ
اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
وَقَالَ أَيْضًا: إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ
عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اللّهُمَّ ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ
وَعَنْ جَمِيْعِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدِّيْن
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْياَءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ
سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، اللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا
كَامِلاً وَيَقِيْنًا صَادِقًا وَقَلْبًا خَاشِعًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَتَوْبَةً
نَصُوْحًا
اللّهُمَّ أَصْلِحِ الرَّعِيَّةَ وَاجْعَلْ إِنْدُوْنِيْسِيَّا
وَدِيَارَ الْمُسْلِمِيْنَ آمِنَةً رَخِيَّةً. رَبَّنَا آتِننَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ , إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالْإِحْسَانِ وَإ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، وَلَذِكْرُ اللهِ
أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
AHAD
10 ZULHIJAH 1443 H