Rabu, 07 Desember 2022

KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL 2022-2023

 I. KELAS IX.

Dampak negatif globalisasi dalam bidang politik adalah ....

Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi globalisasi dalam bidang ekonomi.

Yang termasuk unsur-unsur sosial antara lain terdiri dari .......

Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang instant dan cepat saji dalam masyarakat termasuk contoh pengaruh globalisasi di bidang ....

Perbuatan masyarakat yang suka meniru gaya hidup bangsa barat dalam aktivitas kehidupan sehari-hari merupakan salah satu contoh dampak negatif globalisasi yang disebut ....


                                 II. KELAS VIII.

-Syarat berhasilnya suatu integrasi social dalam masyarakat menurut William F. Mayer Nimkof

-Faktor-faktor pendukung terjadinya integrasi social

-Terjadinya proses integrasi social dalam masyarkat dapat dipengaruhi oleh

-Terjadinya konflik disebabkan oleh beberapa faktor seperti 

-Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan budaya

-3 macam wujud dari budaya yaitu 


                                III. KELAS VII.                       

Fungsi lembaga social yang utama 

- Ciri-ciri lembaga social

- Lembaga social yang dibentuk melalui ikatan peerkawinan atau pernikahan

- Lembaga social yang menata pola tindakan yang berhubungan dengan ilmu pengethuan dan sikap 

- Syarat untuk berinteraksi social

- Bentuk kerjasama dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat  Indonesia

- Interaksi social asosiatif adalah merupakan hubungan yang bersifat atau mengarah 

- Faktor-faktor yang mendasari atau mendorong terjadinya interaksi social 

- Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi social 

- Nama rumah adat propinsi Riau

Jumat, 28 Oktober 2022

MATERI SOAL REMEDIAL KELAS 8


MATERI SOAL REMEDIAL KELAS 8

JIKA ADA KEKELIRUAN SILAHKAN MASUKKAN DI KOLOM KOMEN

 20. Masalah kependudukan yang tidak dialami dinegara-negara di Asia Tenggara adalah.... 

a. Laju pertumbuhan penduduknya tinggi c. tingginya angka beban ketergantungan

b. Persebaran penduduk tidak merata d. ekspornya berupa bahan mentah 


Rabu, 14 September 2022

BERI KABARMU

 ANAK-ANAK 

SEKALIAN SILAHKAN MASUKKAN NAMAMU DISERTAI DENGAN KELAS UNTUK MENDAPATKAN KISIS-KISI SOAL

 MID SEMESTER 

PADA KOLOM 

KOMEN.

Sabtu, 09 Juli 2022

KHOTBAH IDUL ADHA 1443 H

 

KEUTAMAAN IBADAH QURBAN

اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا

قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًامَّٰكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا

أَشْهَدُ أنْ لاَ إلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ هَذَا الرَّسُوْلِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ اجمعين أَمَّا بَعْدُ   فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

Jamaah shalat Idul Adha rohimakumullah  

Tanpa kita sadari Allah SWT kembali mempertemukan kita di hari Idul Adha1443 H.. Idul Adha merupakan ibadah sembelihan hewan kurban yang kita laksanakan sebagai bentuk wujud rasa syukur kita kepada Allah yang telah memberikan nikmat yang banyak kepada kita, yang diawali dengan salat dua rakaat yang baru saja selesai kita kerjakan.

Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari raya penyembelihan. Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim yaitu perintah untuk menyembelih anak tunggalnya Ismail AS. Buah dari kesabaran dan ketabahan Nabi Ibrahim AS dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan,. Allah memberinya sebuah anugerah, sebuah kehormatan “Khalilullah” (kekasih Allah). Mengingat kembali tragedi penyembelihan yang tidak ada bandingannya dalam sejarah umat manusia itu, Malaikat Jibril kagum, seraya mengucapkan “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Nabi Ibrahim AS menjawab “Laailaha illahu Allahu Akbar.” Yang kemudian disambung oleh Nabi Ismail AS “Allahu Akbar Walillahil Hamdu. Sebelum perintah penyembelihan itu Dalam kitab “Misykatul Anwar” disebutkan bahwa konon, Nabi Ibrahim memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta. Riwayat lain mengatakan, kekayaan Nabi Ibrahim mencapai 12.000 ekor ternak. Suatu jumlah yang menurut orang di zamannya adalah tergolong milliuner. Ketika pada suatu hari, Ibrahim ditanya oleh seseorang “milik siapa ternak sebanyak ini?” maka beliau menjawab: “Kepunyaan Allah, orang tersebut kemudian berkata “tapi kini masih milikku.” Nabi Ibrahim menjawab, Sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya. Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga.”

 

اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

Jamaah shalat Idul Adha rohimakumullah  

Ibadah kurban juga mempunyai pengertian mendekatkan diri kepada Allah SWT, yang berarti orang yang berkurban berusaha untuk Taqqarub kepada Allah SWT dan juga Taqarrub kepada manusia, karena ibadah kurban mengandung makna hablun minallah dan hablun minnaas. Hablun minallah berarti apapun yang kita korbankan harus didasari dengan ikhlas hanya berharap ridha dari Allah swt.


لَن يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.

Sedangkan hablun minannas berarti kita harus peduli dan berbuat baik  dengan sesama makhluk Allah SWT.

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri.

Ibadah kurban mengajarkan agar kita senantiasa memperhatikan nasib orang kecil. Orang kaya harus mengasihi orang yang lebih lemah. Hewan kurban yang disembelih kemudian dibagikan kepada kaum dhuafa’, mengajarkan agar orang-orang yang diberi keluasan rizqi oleh Allah tidak lupa diri. Hendaknya senantiasa membagi kegembiraannya dengan orang-orang lemah disekitarnya. Dikisahkan bahwa Mush’ab ibnu Sa’d ibnu Abi Waqqash menceritakan bahwa ayahnya, Sa’d radhiallahu anhu merasa punya kelebihan/keutamaan dibandingkan dengan para sahabat yang lain. Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu mengingatkan,

هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ

“Tidakkah kalian ditolong terhadap musuh-musuh kalian, dan tidakkah kalian diberi rezeki melainkan karena orang-orang lemah dinatara kalian?” (HR. al-Bukhari).

اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

Jamaah shalat Idul Adha rohimakumullah  

Jadi kesuksesan yang kita peroleh tidak lain ada jasa dari orang-orang lemah. Maka janganlah pangkat, jabatan, kekayaan menjadikan kita angkuh, arogan dan sombong lalu lalai dengan kaum lemah. Terutama dalam kondisi wabah pandemi saat ini, banyak orang lemah semakin susah dan banyak orang miskin bertambah, maka kita harus lebih peduli, dan kepedulian kita tidak akan merusak kondisi kita atau membuat kita susahNabi shallallahu alaihi wa sallam berkata kepada Bilal radhiallahu anhu,

أَنْفِقْ يَا بِلَالُ، وَلاَ تَخْشَ مِنْ ذِيْ العَرْشِ إِقْلاَلاً

“Berinfaklah wahai Bilal! Jangan engkau khawatir menjadi fakir dan tidak memiliki apa-apa dari Dzat Pemilik Arsy.” (Syu’abul Iman).

Bahkan harta yang kita kurbankan pasti akan diganti oleh Allah dengan yang lebih baik. Sebagaimana Nabi Ibrahim dengan ikhlas mengorbankan putranya, lalu Allah SWT menggantinya dengan binatang yang luar biasa.

اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

Jamaah shalat Idul Adha rohimakumullah  

Sebagai penutup khotbah singkat ini, mari kita ambil pelajaran dari ibadah qurban ini diantaranya adalah:

1.       Ibadah yang paling utama pada hari raya Idul Adha adalah menyembelih hewan karena Allah.

2.      Sebab pada hari kiamat nanti, hewan itu akan mendatangi orang yang menyembelihnya dalam keadaan utuh seperti di dunia, setiap anggota tubuhnya tidak ada yang kurang sedikit pun dan semuanya akan menjadi nilai pahala bagi orang yang berkorban.

3.      Ibadah kurban yang dilaksanakan pada hari raya Idul Adha sampai hari tasyrik, tiada lain bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

4.      Disamping itu, kurban juga berarti menghilangkan sikap egois, nafsu serakah dalam diri seorang muslim.

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan pertolongan kepada kita agar kita menjadi bagian dari orang yang menggerakkan kebaikan kepada sesama makhluk Allah SWT.

 بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ،

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ . اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمننُ الرَّحِيْمُ، أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ . فَيَا عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوا اللهَ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوا اللهَ مَااسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ

وَقَالَ أَيْضًا: إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اللّهُمَّ ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَعَنْ جَمِيْعِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْياَءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، اللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا كَامِلاً وَيَقِيْنًا صَادِقًا وَقَلْبًا خَاشِعًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَتَوْبَةً نَصُوْحًا

اللّهُمَّ أَصْلِحِ الرَّعِيَّةَ وَاجْعَلْ إِنْدُوْنِيْسِيَّا وَدِيَارَ الْمُسْلِمِيْنَ آمِنَةً رَخِيَّةً. رَبَّنَا آتِننَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ , إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ  وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

 

AHAD 10 ZULHIJAH 1443 H

Minggu, 03 Juli 2022

KHOTBAH IDUL FITRI 1443 H

 TIGA CIRI
ORANG SUKSES
MENJALANI RAMADHAN 

اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ. اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَبَرُ وَلِلّٰهِ اَلْحَمْدُ. الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ وَاحْدَه‘لاَشَرِيْكَ لَهُ. الَّذِيْ جَعَلَ الْجَنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَمَّا بَعْدُ .فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ وَالمُؤْمِناَتِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ . قَالَ اللهُ تَعَالَى:  إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ، اُدْخُلُوْهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ

اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

Jamaah shalat Idul Fitri   rohimakumullah  

            Momen Idul Fitri hampir selalu diwarnai dengan gegap gempita kegembiraan umat Islam di berbagai penjuru. Gema takbir dikumandangkan di malam harinya, kadang disertai sejumlah aksi pawai. Pada pagi harinya pun mayoritas dari mereka mengenakan pakaian serba baru, makan makanan khas dan istimewa, serta bersiap bepergian untuk silaturahim ke sanak kerabat. Umat Islam merayakan sebuah momen yang disebut-sebut sebagai “hari kemenangan”. Tapi kemenangan atas apa?

اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

Jamaah shalat Idul Fitri   rohimakumullah  

Idul Fitri tiba ketika umat Islam menjalankan ibadah wajib puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Sepanjang bulan suci tersebut, menahan lapar, haus, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Ramadhan merupakan arena kita berlatih menahan diri dari segala macam godaan material yang bisa membuat kita lupa diri.

Proses latihan tersebut diwujudkan dalam bentuk larangan terhadap hal-hal yang sebelumnya halal, seperti makan dan minum. Inilah proses penempaan diri. Targetnya: bila manusia menahan diri dari yang halal-halal saja mampu, apalagi menahan diri dari yang haram-haram.

Ramadhan tentu lebih dari sekadar latihan. Ianya merupakan wahana penempaan diri sekaligus saat-saat dilimpahkannya rahmat (rahmah), ampunan (maghfirah), dan pembebasan dari api neraka (itqun minan nâr). Aktivitas ibadah sunnah diganjar senilai ibadah wajib, sementara ibadah wajib membuahkan pahala berlipat-lipat. Setelah melewati momen-momen penting sebulan penuh, umat Islam pun berhak mendapatkan hasilnya. Apa hasilnya? Jawabannya tak lain adalah predikat “takwa”, sesuai dengan firman Allah:

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Takwa merupakan standar paling tinggi tingkat kemuliaan manusia. Seberapa tinggi derajat mulia manusia tergantung pada seberapa tinggi takwanya. Inna akramakum ‘indallâhi atqâkum. Dalam hal puasa Ramadhan, tentu takwa tak bisa digapai dengan sebatas menahan lapar dan dahaga. Ada yang lebih penting dari itu yang perlu ditahan, yakni bergantungnya manusia kepada hal-hal selain Allah, termasuk hawa nafsu. Orang yang berpuasa dengan sungguh- sungguh akan mencegah dirinya dari segala macam perbuatan tercela semacam mengubar syahwat, berbohong, bergunjing, merendahkan orang lain, riya’, menyakiti pihak lain, dan lain sebagainya. Tanpa itu, puasa kita mungkin sah secara fiqih, tapi belum tentu berharga di mata Allah subhanahu wata’ala. Rasulullah sendiri pernah bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ

Artinya: “Banyak orang yang berpuasa, namun ia tak mendapatkan apa pun dari puasanya selain rasa lapar saja.” (HR Imam Ahmad)

اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

Jamaah shalat Idul Fitri   rohimakumullah  

Karena puasa sudah kita lewati dan tak ada jaminan kita bakal bertemu Ramadhan lagi, pertanyaan yang lebih relevan bukan saja “kemenangan atas apa yang sedang kita raya hari ini?” tapi juga “apa tanda-tanda kita telah mencapai kemenangan?”. Jangan-jangan kita seperti yang disabdakan Nabi, termasuk

golongan yang sekadar mendapatkan lapar dan dahaga, tanpa pahala? Jika standar capaian tertinggi puasa adalah takwa, maka tanda-tanda bahwa kita sukses melewati Ramadhan pun tak lepas dari ciri-ciri muttaqîn (orang-orang yang bertakwa). Semakin tinggi kualitas takwa kita, indikasi semakin tinggi pula kesuksean kita berpuasa. Demikian juga sebaliknya, semakin hilang kualitas takwa dalam diri kita, pertanda semakin gagal kita menjalankan puasa wajib sepanjang Ramadhan yang baru saja kita selesaikan.

Lantas, apa saja ciri-ciri orang bertakwa? Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan ciri-ciri orang takwa. Salah satu ayatnya terdapat dalam Surat Ali Imran134 Allah berfirman:

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ  يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

 “(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada saat sarrâ’ (senang) dan pada saat dlarrâ’ (susah), dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran: 134)

اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

Jamaah shalat Idul Fitri   rohimakumullah  

Ayat tersebut memaparkan tiga sifat yang menjadi ciri orang bertakwa atau yang yang sukses menjalankan bulan suci Ramadhannya:

Pertama, gemar menyedekahkan sebagian hartanya dalam kondisi senang ataupun sulit. Orang bertakwa tidak akan sibuk hanya memikirkan diri sendiri. Ia mesti berjiwa sosial, menaruh rasa senasib sepenanggungan kepada sesama, serta rela berkorban untuk orang lain dalam setiap keadaan. Bahkan, ia tidak hanya suka memberi kepada orang yang dicintainya, tapi juga kepada orang-orang memang membutuhkan.

Dalam konteks Ramadhan dan Idul Fitri, sifat takwa pertama ini sebenarnya sudah mulai didorong oleh Islam melalui ajaran zakat fitrah. Zakat fitrah merupakan simbol bahwa “rapor kelulusan” puasa harus ditandai dengan mengorbankan sebagian kekayaan kita dan menaruh kepedulian kepada mereka yang lemah. Aktivitas tersebut harus berlangsung konstan/terus-menerus. Dari sini, dapat dipahami bahwa zakat fitrah hanyalah awal atau “pancingan” bagi segenap kepedulian sosial tanpa henti pada bulan-bulan berikutnya.

Ciri kedua orang bertakwa adalah mampu menahan amarah. Marah merupakan gejala manusiawi. Tapi orang-orang yang bertakwa tidak akan mengumbar marah begitu saja. Selayaknya orang bertakwa, semestinya mampu menyembunyikan panas di dadanya sehingga orang-orang di sekitarnya tidak tahu bahwa ia sedang marah. Bisa jadi ia tetap marah, namun ketakwaan mencegahnya melampiaskan itu karena tahu mudarat yang bakal ditimbulkan. Amarah hanya diumbar pada saat yang jelas maslahatnya dan betul-betul dibutuhkan.

Patutlah pada kesempatan idul fitri ini, umat Islam mengontrol emosinya sebaik mungkin. Mencegah amarah menguasai dirinya, dan bersikap kepada orang-orang pernah membuatnya marah secara wajar dan biasa-biasa saja. Ramadhan semestinya telah melatih orang untuk berlapang dada, bijak sana, dan tetap sejuk menghadapi situasi sepanas apa pun.

Ciri ketiga orang bertakwa adalah memaafkan kesalahan orang lain. Sepanjang Ramadhan, umat

Islam paling dianjurkan memperbanyak mohon ampunan kepada Allah dengan membaca:

 اللهم انك عفوكريم تحب العفوافا عف عنا   

Kata ‘afw (maaf) diulang tiga kali dalam kalimat tersebut, menunjukkan bahwa manusia memohon dengan sangat serius ampunan dari Allah SWT. Memohon ampun merupakan bukti kerendahan diri di hadapan-Nya sebagai hamba yang banyak kesalahan dan tak suci.

Cara ini, bila amalakan dengan penuh pengahayatan, sebenarnya melatih orang selama Ramadhan tentang pentingnya maaf. Bila diri kita sendiri saja tak mungkin suci dari kesalahan, apalagi alasan kita tidak mau memaafkan kesalahan orang lain? Maaf merupakan sesuatu yang singkat namun bisa terasa sangat berat karena persoalan ego, gengsi, dan unsur-unsur nafsu lainnya.

Amatlah arif ulama-ulama kita yang menciptakan tradisi bersilaturahim dan saling memaafkan di momen lebaran. Sempurnalah, ketika kita usai membersihkan diri dari kesalahan-kesalahan kepada Allah, selanjutnya kita saling memaafkan kesalahan masing-masing di antara manusia.

Sudah berapa kali puasa kita lewati sepanjang kita hidup? Sudahkah ciri-ciri sukses Ramadhan tersebut melekat dalam diri kita? Wallahu a’lam bish shawab.

اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

Jamaah shalat Idul Fitri   rohimakumullah  

Dekianlah khotbah singkat yang dapat disampaikan pada kesempatan ini, harapan kita semoga kita termasuk golongan orang yang sukses menjalankan ibadah Ramdhannya khususnya pada tahun ini. Amin ya robbal alamin.

 بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ ههُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ . اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمننُ الرَّحِيْمُ، أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّددًا رَسُوْلُ اللهِ

اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ . فَيَا عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوا اللهَ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوا اللهَ مَااسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . يَا أَييُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون

وَقَالَ أَيْضًا: إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اللّهُمَّ ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَعَنْ جَمِيْعِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْياَءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، اللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا كَامِلاً وَيَقِيْنًا صَادِقًا وَقَلْبًا خَاشِعًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَتَوْبَةً نَصُوْحًا

اللّهُمَّ أَصْلِحِ الرَّعِيَّةَ وَاجْعَلْ إِنْدُوْنِيْسِيَّا وَدِيَارَ الْمُسْلِمِيْنَ آمِنَةً رَخِيَّةً. رَبَّنَا آتِننَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ , إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ  وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

Rabu, 08 Juni 2022

KISI-KISI IPS KELAS VII

1.  Sebutkan contoh peninggalan budaya Islam yang terdapat di Propinsi Kepri yang berupa masjid.

2.   Sebutkan kelompok para ulama yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

3.   Sebutkan Kerajaan/Kesulthanan Islam tertua di Nusantara.

4.   Sebutkan kelompok orang yang membawa agama dan Budaya Islam ke Nusantara.

5.   Sebutkan peninggalan bercorak agama Budha yang berupa candi yang masuk kedalam 7 keajaiban dunia.

6.   Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia, tulislah letak kerajaan tersebut.

7.   Jelaskan dengan singkat tentang teori Waisya yang yang berkaitan dengan masuknya agama Hindu Budha ke  Nusantara/Indonesia

8.   Sebutkan tokoh utama yang mengajarkan/menyebarkan agama Budha.

9.   Sebutkan negara/bangsa  asal mula datang dan berkembangnya agama Hindundan Budha di Nusantara/Indo

10. Sebutkan suku bangsa yang ada di Indonesia yang merupakan turunan dari Ras Detro Melayu.

11. Sebutkan rumpun bangsa yang merupakan turunan dan Runun Austronesia,

12. Sebutkan darimana asalmula nenek moyang bangsa Indonesia,

13. Sebutkan orang/peneliti yang menemukan posil manusia purba Pethecantrhopus erectus.


   SILAHKAN ANAK-ANAK PELAJARI/KERJAKAN DAHULU YANG SUDAH ADA, INSYA ALLAH AKAN DI LANJUTKAN.

Selasa, 07 Juni 2022

KISI-KISI IPS KELAS VIII

1.  Jelaskan dengan singkat gambaran perkembangan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia pada masa  pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia.
2.  Sebutkan nama tokoh yang memimpin perlawan rakyat terhadap pejajah Jepang di daearah Jawa Barat.
3.  Jelaskan dengan  singkat apa yang dimaksud dengan  propaganda 3 A
4.  Sebutkan nama-nama yang yang terlibat dalam peristiwa serah terima surat perjanjian  antara pihak Belanda dan Jepang untuk mengambil alih wilayah kekuasaan di Indonesia.
5.  Sebutkan nama atau/istilah yang digunakan oleh Jepang terhadap pekerja paksa dari penduduk pribumi.
6.  Sebutkan tokoh / orang Belanda yang mengusulkan agar pemerintah Kolonial Belanda melakukan politik balas budi (Politik Etis)
7.  Sebutkan  tiga macam kebijakan Politik Etis  yang diterapkan Pemerintah Kolonial Belanda tahun 1901.
8.  Jelaskan dengan singkat pengaruh positif Politik Etis terhadap timbulnya pergerakan Nasional.
9.  Sebutkan aspek yang menjadi fokus dari perjuangan/tujuan Organisasi Pergrakan Nasional Budi Utomo.
10.Sebutkan 3 macam inti dari sumpah pemuda yang diikrarkan oleh para Pemuda pada 28 Oktober 1928 .
11, Sebutkan Organisasi pergerakan Nasional yang bertujuan memerdekakan Indonesia yang  berasaskan Islam.
12.Sebutkan Gubernur Kolonial yang menerapkan sistim sewa tanah pada masa kolonialisme. 

SILAHKAN ANAK-ANAK PELAJARI/KERJAKAN DAHULU YANG SUDAH ADA, INSYA ALLAH AKAN DI LANJUTKAN.

Senin, 06 Juni 2022

KISI-KISI SOAL IPS

SAMPAI SAAT INI BELUM ADA ANAK YANG MERESPON UNTUK KISI-KISI SOAL IPS. BAIK ANAK KELAS 8 MAUPUN KELAS 7. SEPERTI YANG SUDAH DISAMPAIKAN, KISI-KISI TIDAK AKAN DI POSTING KALAU BELUM ADA YANG BERTAMU ATAU MENGIKUTI, ATAU MEMBERI RESPON DIKOLOM KOMENTAR PADA BLOG INI.

KISI SOAL IPS SEMESTER GANJIL 2024-2025

 KELAS VII 1. Barang yang tersedia dalam jumlah berlimpah melebihi jumlah yang dibutuhkan masyarakat sehingga bisa didapatkan tanpa pengorba...